Moncong senapan
serdadu Bolivia itu tak lebih sekilan jaraknya dari dahi lelaki itu. Sekali
pelatuk ditarik, pastilah kepalanya tertembus peluru dan ia akan meregang
nyawa. Tetapi, lelaki itu buru-buru berkata,” Jangan tembak...aku Che. Aku
lebih berharga bagimu, jika aku hidup dari pada mati...” Itu adalah
penggalan cerita detik-detik penangkapan Che Guevara, yang diilustrasikan
dengan memikat di awal buku berbentuk komik ini.
Langganan:
Postingan (Atom)
Menengok Lebih Dekat Kinipan dan Problem Masyarakat Adat di Kalteng
Review Buku Kinipan: Suara dari Bawah Penulis: Aldo Salis, dkk. Penerbit: SOBInfomedia, Palangka Raya, Juli 2022 Ada satu hal yang tak diung...
-
Cafe di sudut persimpangan pertama setelah keluar dari kawasan Bandara Iskandar, itu satu dari sedikit cafe yang menyediakan berbagai sing...
-
SOPIR truk boks itu makin tenar saja namanya sebagai penulis di dunia maya. Dialah Iqbal Aji Daryono (36) putra Bantul, Provinsi D...
-
PADA 69 tahun yang lalu, seluruh pantai di Pulau Kalimantan telah diblokade oleh kapal-kapal perang Belanda. Negeri Kincir Angin bereaksi k...